Katanya…
Semua Agama ada sisi baik dan sisi buruknya.
Setiap pilihan ada untung dan ruginya.
Semua orang ada bagus dan jeleknya.
Bahkan ada bohong putih yang baik dan menguntungkan banyak orang.
Tidak ada yang sempurna selain Tuhan.
Baik dan Buruk atau Benar dan Salah
Baik dan buruk, bagus dan jelek, untung dan rugi, semua hal ini adalah subyektif, artinya tidak ada ukuran yang pasti dan sepenuhnya tergantung pada pandangan dan perasaan tiap-tiap orang yang bisa berubah-ubah dan sangat amat tidak pasti.
Ada hal yang baik untuk saya tapi tidak baik untuk kamu. Ada hal yang bagus untuk dia tapi tidak bagus untuk saya. Ada hal yang menguntungkan kamu tapi malah bisa merugikan dia.
Benar dan Salah adalah hal yang obyektif. Artinya, berlaku sama dan tetap dan pasti bagi setiap dan semua orang.
Matematika desimal 1+1=2 adalah benar untuk semua orang. Benar bagi bayi yang tidak mengerti angka-angka. Benar bagi idiot yang tidak bisa mengerti. Benar bagi penipu yang sengaja salah hitung karena menguntungkan dia. Benar bagi yang tertipu yang tidak mau teliti memeriksa.
Tidak ada satu orang pun yang mau memakai logika dan akal sehat dengan sadar dan waras mau mengatakan matematika desimal 1+1=2 itu salah / tidak benar bagi dia.
Dan sangat sering sekali hal yang baik, bagus dan menguntungkan seseorang ternyata terbukti tidak benar.
Misalnya dalam kasus penipuan perhitungan yang sengaja salah hitung bisa baik, bagus dan menguntungkan bagi penipu.
Kesimpulan:
- Baik / Buruk, Bagus / Jelek adalah penilaian yang subyektif, tergantung pandangan dan perasaan subyeknya.
- Benar / Salah adalah penilaian yang obyektif, tidak tergantung pada pandangan, pendapat, perasaan ataupun kepercayaan subyek.
Tuhan Maha Baik
- Seringkali manusia hanya suka hal yang dipandangnya baik (subyektif) dan menguntungkan dirinya sendiri
- Seringkali manusia berhenti di titik ini dan tidak mau mengenal sifat-sifat Tuhan lebih dalam lagi
- Sehingga seringkali timbul pertanyaan, mengapa Tuhan yang Baik membiarkan penyakit, kejahatan, atau bahkan menciptakan neraka?
- Di titik ini banyak atheis tersandung dengan pertanyaan diatas dan tidak mau menyelidiki lebih lanjut
- Bahkan di titik ini juga Russellisme (yang mengaku sebagai saksi Yehovah, JW) tersandung dan tidak mau mengakui keberadaan neraka
- Kenalilah sifat-sifat Tuhan lebih dalam